Integrasi Nasional
Pengertian Integrasi Nasional
Integrasi nasional adalah sebuah gagasan kebangsaan yang bertujuan untuk mempersatukan perbedaan-perbedaan yang ada dalam sebuah bangsa. Gagasan ini dapat diartikan baik secara politis maupun antropologis.
Secara politis, integrasi nasional adalah pembentukan atau penguatan identitas nasional yang dimiliki bersama sehingga mengurangi gesekan akibat perbedaan identitas yang terlebih dahulu ada. Sementara secara antropologis, integrasi nasional ini berupa penyesuaian nilai-nilai kebudayaan yang berbeda untuk dapat mencapai kesatuan fungsi sebagai sebuah bangsa atau negara.
Indonesia merupakan sebuah negara yang besar secara geografis dan demografis. Sehingga banyaknya perbedaan yang ada dalam warga negaranya adalah sebuah keniscayaan. Keberagaman yang ada dalam bangsa Indonesia merupakan aset kebudayaan yang sangat berharga.
Di sisi lain, perbedaan ini memunculkan potensi adanya gangguan persatuan yang bisa muncul akibat alasan apapun. Gagasan integrasi nasional ini menjadi penting untuk diterapkan karena keselarasan antar unsur dalam bangsa Indonesia menjadi kunci penting untuk dapat terus berproses sebagai sebuah negara dan bangsa.
Faktor Pendorong Tercapainya Integrasi Nasional
Faktor pendorong merupakan unsur-unsur yang turut serta dalam mempengaruhi kemajuan proses integrasi nasional ini secara positif. Faktor-faktor pendorong ini antara lain:
1. Rasa senasib dan seperjuangan yang dilatarbelakangi oleh faktor sejarah
Perjuangan rakyat Indonesia dalam memperoleh kemerdekaan pada 17 Agustus 1945 diprakarsai oleh orang-orang yang berasal dari berbagai latar belakang. Banyaknya orang-orang ini disatukan oleh kesamaan nasib akibat penderitaan selama penjajahan bangsa Eropa.
Adapun kesamaan tekad tersebut menjadi landasan untuk mewujudkan kemerdekaan. Pada era yang lebih modern kini, kesamaan jati diri dan sejarah bangsa ini dapat menjadi pondasi terwujudnya integrasi nasional. Hilangnya persatuan akibat abai terhadap sejarah akan menghadapkan Indonesia pada kondisi yang porak-poranda seperti masa-masa lalu.
2. Adanya ideologi nasional
Pancasila merupakan dasar negara sekaligus ideologi yang dianut secara nasional di Indonesia. Sebagai sebuah ideologi nasional, Pancasila dirancang untuk dapat merangkul berbagai macam perbedaan yang nyata adanya dalam bangsa Indonesia. Sementara sebagai dasar negara, artinya Pancasila menjadi dasar bagi bangsa dan negara Indonesia berdiri di atas semua perbedaan yang ada untuk bersatu dalam sebuah bentuk yang sama. Pemaknaan seperti ini diperlukan agar warga negara mampu memahami pentingnya integrasi nasional.
3. Adanya sikap dan keinginan untuk mewujudkan persatuan
Sebagai bangsa dan negara yang terdiri atas banyak perbedaan, konflik sosial merupakan sesuatu yang banyak terjadi di Indonesia. Adapun konflik semacam ini tentunya memiliki konsekuensi yang tidak murah, salah satunya terkikisnya persatuan akibat menguatnya identitas-identitas yang lebih kecil. Itikad untuk mewujudkan persatuan ini perlu untuk dibangun kembali. Dikarenakan hanya dengan stabilitas dan persatuan, sebuah negara dapat berproses dengan lancer tanpa adanya hambatan-hambatan yang berarti.
Saat ini, Indonesia sudah lebih dari 70 tahun merdeka, sehingga cukup waktu untuk mempertimbangkan bahwa upaya untuk memecahbelah bangsa Indonesia akan memakan lebih banyak usaha dibandingkan masa-masa sebelumnya. Generasi yang ada sekarang telah tumbuh sebagai warga negara Indonesia, tentunya diharapkan dapat berjuang bagi kepentingan integrasi nasional.
Pengelolaan Sumber Daya Alam
Turunan Fungsi
Report Text
4. Sadar akan adanya ancaman dari luar Indonesia
Integrasi nasional merupakan salah satu gagasan yang dianggap mampu menjadi tameng bagi bertahannya Indonesia di era globalisasi. Indonesia sebagai sebuah negara senantiasa berada dalam ancaman bangsa lain ataupun pihak-pihak tertentu yang ingin mengambil keuntungan atas terpecahnya bangsa Indonesia. Penetrasi ekonomi dan kebudayaan misalnya, kerap kali menjadi perdebatan dikarenakan bangsa Indonesia tidak dapat mendefinisikan identitasnya sendiri. Sehingga tidak tahu sikap seperti apa yang perlu diberikan terhadap ancaman-ancaman halus semacam itu.
5. Penggunaan Bahasa Indonesia sebagai Identitas Nasional
Bahasa Indonesia saat ini telah dipergunakan secara luas oleh masyarakat Indonesia, terutama dalam lembaga-lembaga masyarakat, sekolah, dan aktivitas lainnya. Meskipun penggunaan bahasa daerah masih merupakan bahasa utama percakapan, namun adanya bahasa yang digunakan secara nasional ini menjadi penting. Karena identitas nasional, seperti bahasa dapat menguatkan persatuan akibat banyaknya persamaan yang ada dalam bangsa dan negara Indonesia.
Faktor Penghambat Integrasi Nasional
1. Masih Minim Penghargaan Atas Kemajemukan
Kemajemukan merupakan ciri khas bangsa Indonesia yang tentu tidak bisa dinafikan, sehingga tidak ada cara lain untuk menerima dan menghargai kondisi tersebut. Termasuk pemerintah yang cenderung memilih menggaungkan program-program nasional namun mengabaikan identitas-identitas lokal yang masih eksis.
Masyarakat pun dalam beberapa kasus tidak dapat menghormati kebudayaan pihak lain seperti halnya kebudayaannya sendiri. Kondisi semacam ini justru menghambat integrasi nasional, karena pengabaian terhadap identitas-identitas lokal yang ada bukanlah bagian dari gagasan integrasi nasional.
2. Kurangnya Toleransi Antar Golongan
Konflik-konflik sosial yang muncul sepanjang sejarah Indonesia, merupakan salah satu bukti kurangnya toleransi antar golongan. Pihak-pihak mayoritas kurang dapat memberikan ruang yang leluasa kepada pihak minoritas untuk dapat hidup. Banyak pula golongan-golongan yang memilih bersikeras terhadap golongan lain agar dapat menerima pendapat dan nilai dari golongannya, sehingga justru mempromosikan kuatnya identitas masing-masing. Di mana kurangnya toleransi ini menghambat munculnya konsensus dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
3. Ketidakpuasan Akibat Tidak Meratanya Pendapatan dan Pembangunan
Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa pembangunan dan pendapatan masyarakat Indonesia belum merata. Hal ini diakibatkan oleh masih adanya tren pembangunan pro-Jawa yang masih berlanjut sejak masa penjajahan Eropa. Terlebih karena populasi Pulau Jawa jauh melampaui wilayah lainnya, namun bukan berarti kesetaraan tidak perlu diperjuangkan.
Sebagai warga negara yang memiliki hak dan kewajiban sama, sudah seharusnya negara hadir mewujudkan kesetaraan hukum, ekonomi, sosial, dan kebudayaan. Hanya dengan kondisi ini dapat terwujud keinginan secara nasional untuk maju bersama sebagai satu identitas. Munculnya gerakan ketidakpuasan akan selalu ada selama ketidakmerataan ini masih terus ada.
Mekanisme Penyusunan APBN dan APBD
Stratifikasi Sosial
Unsur Intrinsik Cerpen
Pentingnya Integrasi Nasional bagi Indonesia
Integrasi nasional adalah gagasan yang penting untuk diwujudkan dalam proses kenegaraan Indonesia. Adapun proses yang berjalan ini tidak dapat mengabaikan unsur maupun pihak-pihak yang ada.
Mewujudkan persatuan nasional tidak dapat mengabaikan perbedaan-perbedaan yang sudah terlebih dahulu ada, melainkan mempromosikan kondisi tersebut sebagai faktor-faktor penting dalam integrasi nasional. Kemajemukan yang justru mendorong tumbuhnya penerimaan satu sama lain sehingga meminimalisasi konflik identitas sosial. Di sisi lain terus mengembangkan identitas bersama yang merupakan pijakan penting dalam integrasi nasional.
Ancaman Terhadap Integrasi Nasional Indonesia
Selain adanya faktor-faktor yang memiliki pengaruh signifikan terhadap proses integrasi nasional, tentu ada pula ancaman-ancaman. Ancaman ini merupakan kondisi yang dapat menggagalkan proses yang tengah dibangun jika tidak dapat dikelola dengan baik. Dalam beberapa kasus, ancaman ini muncul dari keadaan yang menguntungkan bagi bangsa Indonesia namun juga dapat memberikan musibah bagi persatuan bangsa dan negara Indonesia. Ancaman-ancaman tersebut antara lain:
1. Ancaman Militer
Ancaman militer tentunya menjadi bahaya yang diwaspadai oleh seluruh bangsa, termasuk Indonesia. Banyak negara-negara yang menggunakan kemampuan militer untuk mengambil keuntungan atau menguasai kepentingan-kepentingan yang ada di luar kekuasaan bangsa dan negaranya. Ancaman ini dapat berasal dari dalam dan luar negeri, menimbulkan kekacauan umum dan ketidakpercayaan publik terhadap bangsa dan negara.
2. Ancaman Ideologis
Ancaman ideologis dapat berupa berbagai macam bentuk. Di masa lampau, ideologi komunisme dan liberalisme bertanding dan memperebutkan bangsa dan negara di dunia. Sehingga Indonesia di masa mendatang dapat saja menemui kondisi serupa. Penting bagi warga negara Indonesia untuk memahami ideologi yang dianut, sehingga tidak mudah terpengaruh oleh ideologi-ideologi lainnya yang dapat menimbulkan disintegrasi bangsa.
3. Ancaman Politik
Dimensi politik ini dapat menjadi ancaman terhadap integrasi nasional Indonesia. Tren politik yang dapat berubah dalam waktu singkat, dapat mempengaruhi pula proses penyatuan bangsa. Saat ini banyak berkembang politik identitas yang mempromosikan identitas masing-masing golongan sehingga menafikan kesamaan yang ada diantara mereka. Kondisi semacam ini tentunya menjauhkan kita dari proses integrasi.
4. Ancaman Ekonomi
Ancaman ekonomi menjadi berbahaya karena kondisi masyarakat yang belum menerima pembangunan dan pendapatan merata. Sehingga kekacauan ekonomi, ketergantungan, dan sistem yang tidak jelas dapat menjadi faktor pendorong munculnya disintegrasi. Karena banyak pihak yang merasa dapat mengolah perekonomian lebih baik, memperbaiki kondisi masyarakat, dan mengubah nasib mereka. Sehingga penting bagi negara untuk dapat meminimalisir potensi kekacauan ekonomi.
5. Ancaman Sosial-Budaya
Ancaman sosial budaya dapat berupa minimnya pendidikan, kemiskinan, keterbelakangan dibandingkan dengan wilayah lainnya. Kondisi semacam ini memicu munculnya konflik sosial baik vertikal maupun horizontal. Kondisi masyarakat Indonesia yang berbeda-beda, memiliki potensi yang tinggi dalam munculnya ancaman dari segi sosial budaya.
Artikel: Integrasi Nasional
Kontributor: Noval Aditya, S.Hum.
Alumni Sejarah FIB UI
Materi Sejarah lainnya di StudioBelajar.com: