kalimat bhinneka tunggal ika terdapat dalam kitab?
#Unity dalam perbedaan, itulah pesan yang terkandung dalam kalimat Bhinneka Tunggal Ika. Kalimat yang terkenal ini berasal dari aksara Jawa Kuno yang tertulis dalam kitab Sutasoma, karya Empu Tantular pada abad ke-14 Masehi. Namun, apakah kalimat ini sebenarnya terdapat dalam kitab suci?
Kalimat Bhinneka Tunggal Ika sendiri memiliki arti “Berbeda-beda tetapi tetap satu juga”. Frasa ini sering dijadikan sebagai lambang keragaman budaya yang ada di Indonesia. Meskipun akar budaya dan kepercayaan yang berbeda, namun semua tetap merupakan bagian yang tak terpisahkan dari keberagaman bangsa Indonesia.
Sebagian orang mungkin mengira bahwa kalimat Bhinneka Tunggal Ika terdapat dalam kitab suci tertentu, namun sebenarnya kalimat ini berasal dari kakawin (puisi yang ditulis dalam aksara Jawa Kuno). Kitab Sutasoma sendiri memang bukanlah kitab suci seperti Al-Qur’an atau Weda. Meskipun demikian, nilai dan makna yang terkandung dalam kalimat tersebut tetap bernilai tinggi dalam menyuarakan semangat persatuan dalam keberagaman.
Dalam konteks keberagaman di Indonesia, Bhinneka Tunggal Ika menjadi salah satu nilai yang sangat dijunjung tinggi. Menjaga persatuan dan kesatuan tanpa melupakan perbedaan yang ada menjadi kunci utama dalam mempertahankan keutuhan bangsa. Meskipun beragam suku, agama, budaya, dan bahasa, namun rasa persaudaraan dan semangat gotong royong harus tetap terjaga agar Indonesia tetap teguh dan kuat.
Jadi, meskipun kalimat Bhinneka Tunggal Ika tidak terdapat dalam kitab suci, namun maknanya yang dalam tentang persatuan dalam keberagaman tetap menjadi pedoman bagi seluruh rakyat Indonesia. Semangat untuk tetap bersatu meskipun berbeda-beda adalah modal utama dalam membangun bangsa yang kokoh dan sejahtera.