Kalimat Pasif Adalah: Pengertian, Struktur, Jenis, dan Contoh Lengkap
Kalimat pasif adalah salah satu bentuk kalimat yang perlu kamu pelajari jika ingin menguasai bahasa Indonesia dengan baik. Pemahaman tentang kalimat pasif akan membantumu memahami bagaimana suatu aksi diterima oleh subjek dalam kalimat, bukan dilakukan oleh subjek. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara lengkap tentang pengertian kalimat pasif, struktur pembentukannya, jenis-jenis kalimat pasif, serta perbedaan dengan kalimat aktif. Tak hanya itu, kami juga akan memberikan banyak contoh kalimat pasif yang mudah dipahami agar kamu bisa lebih menguasainya.
Apa Itu Kalimat Pasif?
Kalimat pasif adalah kalimat dimana subjeknya dikenai atau menerima suatu tindakan, bukan yang melakukan tindakan tersebut. Kalimat ini sering digunakan dalam komunikasi untuk menekankan objek atau kejadian yang dilakukan terhadap subjek. Dalam bahasa Indonesia, kalimat pasif biasanya dibentuk dengan menambahkan awalan pada kata kerja, yaitu “di-” atau “ter-“.
Sebagai contoh, kalimat aktif “Ali membaca buku” bisa diubah menjadi kalimat pasif “Buku dibaca oleh Ali.” Dalam kalimat ini, kita fokus pada objek, yaitu buku, yang dikenai tindakan (dibaca), bukan pada pelaku (Ali).
Struktur Kalimat Pasif
Untuk membentuk kalimat pasif dengan benar, kamu perlu memahami strukturnya. Kalimat pasif dalam bahasa Indonesia umumnya terdiri dari tiga komponen utama, yaitu:
- Subjek – Ini adalah pihak atau objek yang dikenai tindakan atau aksi.
- Predikat – Kata kerja yang menunjukkan tindakan atau peristiwa yang terjadi, yang diubah menjadi bentuk pasif menggunakan awalan “di-” atau “ter-.”
- Pelaku (optional) – Dalam kalimat pasif, pelaku bisa disebutkan atau tidak disebutkan. Jika disebutkan, biasanya menggunakan kata depan “oleh.”
Baca Juga : Contoh Anekdot: Menggali Makna Lewat Cerita Singkat yang Menyentuh
Langkah-langkah Membentuk Kalimat Pasif
Untuk membentuk kalimat pasif, kamu bisa mengikuti langkah-langkah berikut:
- Tentukan subjek yang menerima aksi.
- Gunakan kata kerja yang sesuai dan tambahkan awalan “di-” atau “ter-” untuk mengubahnya menjadi bentuk pasif.
- Jika diperlukan, tambahkan kata depan “oleh” untuk menyebutkan pelaku.
Contoh pembentukan kalimat pasif:
- Kalimat aktif: “Dia menulis surat.”
- Langkah 1: Subjek adalah “dia”, dan objek adalah “surat.”
- Langkah 2: Gunakan awalan “di-” pada kata kerja “menulis,” menjadi “ditulis.”
- Kalimat pasif: “Surat ditulis oleh dia.”
Jenis-jenis Kalimat Pasif
Kalimat pasif terbagi menjadi dua jenis utama, yaitu kalimat pasif biasa dan kalimat pasif peralihan. Masing-masing memiliki karakteristik dan penggunaannya sendiri.
1. Kalimat Pasif Biasa
Kalimat pasif biasa adalah kalimat yang menggunakan awalan “di-” atau “ter-” pada kata kerja yang membentuk predikat. Jenis kalimat ini paling sering digunakan dalam bahasa Indonesia sehari-hari.
Contoh:
- “Surat itu sudah dikirim.”
- “Buku ini sedang dibaca oleh temanmu.”
Pada kalimat pasif biasa, pelaku bisa disebutkan dengan menggunakan kata depan “oleh” atau bisa juga dihilangkan jika tidak diperlukan.
2. Kalimat Pasif Peralihan
Kalimat pasif peralihan adalah kalimat yang menunjukkan peralihan suatu aksi dari pelaku kepada subjek, dan biasanya menggunakan kata depan “oleh” untuk menyebutkan pelaku. Jenis kalimat pasif ini sering digunakan untuk menekankan pada siapa aksi tersebut diteruskan.
Contoh:
- “Makanan disiapkan oleh koki.”
- “Proyek ini diselesaikan oleh tim.”
Perbedaan utama antara kalimat pasif biasa dan peralihan adalah pada kalimat pasif peralihan, pelaku selalu disebutkan setelah kata “oleh.”
Baca Juga : Karya Ilmiah Adalah: Mengenal Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya
Perbedaan Kalimat Pasif dan Kalimat Aktif
Salah satu hal yang membedakan kalimat pasif dan kalimat aktif adalah peran subjek dan objek dalam kalimat. Pada kalimat aktif, subjek adalah pelaku tindakan, sedangkan pada kalimat pasif, subjek adalah yang dikenai atau menerima tindakan. Selain itu, pelaku dalam kalimat pasif sering kali bisa ditiadakan atau tidak disebutkan.
Berikut adalah beberapa contoh perbandingan antara kalimat aktif dan kalimat pasif:
- Kalimat Aktif: “Dia membuat kue.”
- Kalimat Pasif: “Kue dibuat oleh dia.”
Pada kalimat aktif, subjek (dia) melakukan tindakan (membuat) terhadap objek (kue). Sedangkan pada kalimat pasif, kue menjadi fokus utama yang menerima tindakan, dan subjek (dia) disebutkan setelah kata “oleh.”
Contoh lainnya:
- Kalimat Aktif: “Mereka memperbaiki mobil.”
- Kalimat Pasif: “Mobil diperbaiki oleh mereka.”
Dengan melihat perbandingan ini, kamu bisa lebih mudah memahami bagaimana kalimat pasif dan kalimat aktif bekerja dalam bahasa Indonesia.
Contoh Kalimat Pasif
Agar lebih mudah memahami kalimat pasif, berikut ini beberapa contoh kalimat pasif yang sering ditemukan dalam kehidupan sehari-hari:
- “Makanan itu sudah disiapkan oleh ibu.”
- “Tugas ini dikerjakan oleh siswa dengan baik.”
- “Buku ini telah dibaca oleh banyak orang.”
- “Dokumen tersebut sudah ditandatangani oleh manajer.”
- “Pekerjaan rumah itu selesai dikerjakan oleh mereka.”
Setiap kalimat di atas menekankan pada subjek yang menerima aksi, bukan pelaku yang melakukan aksi.
Manfaat Menggunakan Kalimat Pasif
Menggunakan kalimat pasif dalam bahasa Indonesia memiliki beberapa manfaat, di antaranya:
- Menekankan pada objek atau subjek yang dikenai tindakan, bukan pada pelaku. Hal ini berguna jika kamu ingin fokus pada hasil atau peristiwa daripada siapa yang melakukan tindakan tersebut.
- Menyederhanakan kalimat jika pelaku tidak penting untuk disebutkan. Dalam banyak kasus, pelaku bisa ditiadakan, sehingga kalimat menjadi lebih singkat dan fokus pada tindakan yang dilakukan.
Aplikasi Belajar Bahasa Indonesia dari StudioBelajar
Untuk kamu yang ingin lebih mendalami kalimat pasif dan materi bahasa Indonesia lainnya, StudioBelajar adalah pilihan yang tepat. Aplikasi belajar dari StudioBelajar menyediakan berbagai modul pembelajaran yang interaktif dan mudah dipahami. Dengan menggunakan aplikasi ini, kamu bisa memperdalam pemahamanmu tentang kalimat pasif, struktur kalimat, dan materi-materi penting lainnya.
StudioBelajar menawarkan latihan soal, video pembelajaran, dan tips-tips belajar yang bisa membantumu menguasai bahasa Indonesia dengan lebih cepat dan menyenangkan. Tidak hanya itu, aplikasi ini juga dilengkapi dengan berbagai fitur yang memungkinkan kamu belajar kapan saja dan di mana saja, sesuai dengan kecepatanmu sendiri.
Jadi, jika kamu ingin belajar lebih banyak tentang kalimat pasif dan memperkuat keterampilan bahasa Indonesianmu, segera coba aplikasi StudioBelajar sekarang juga. Kamu akan menemukan materi yang lebih mendalam dan latihan soal yang menarik untuk meningkatkan kemampuan bahasa Indonesia kamu.

