Siapa Kepala Negara Malaysia? Penjelasan Lengkap

Dalam dunia pemerintahan, istilah “kepala negara” sering kali terdengar, tapi apakah Anda semuanya benar-benar tahu siapa kepala negara Malaysia? Bukan sekadar seorang pemimpin simbolis, kepala negara Malaysia memiliki peran yang unik dalam sistem konstitusional yang membedakan negara ini dari banyak negara lain di dunia. Malaysia mengadopsi sistem monarki konstitusional yang khas dan menarik, di mana kepala negaranya dikenal sebagai Yang di-Pertuan Agong, sebuah posisi yang tidak diwariskan secara langsung seperti di kerajaan lainnya, tetapi dipilih secara bergiliran dari sembilan raja Melayu yang berdaulat di Malaysia.

Dalam artikel ini, Anda semuanya akan diajak menyelami bagaimana peran kepala negara Malaysia dalam struktur pemerintahan, bagaimana sistem pemilihannya yang tidak biasa, dan apa saja tanggung jawab serta wewenang yang dimiliki oleh Yang di-Pertuan Agong dalam kehidupan bernegara.

Baca Juga : Rantai Makanan di Hutan: Proses, Contoh, dan Peranannya dalam Ekosistem

Sistem Monarki Konstitusional di Malaysia

Sebelum membahas lebih jauh tentang siapa kepala negara Malaysia, penting bagi Anda semuanya untuk memahami terlebih dahulu sistem pemerintahan yang dianut oleh negara ini. Malaysia merupakan salah satu dari sedikit negara di dunia yang menganut sistem monarki konstitusional federal. Artinya, kekuasaan raja dibatasi oleh konstitusi dan negara terdiri dari beberapa wilayah dengan sistem pemerintahan federal.

Apa Itu Monarki Konstitusional?

Monarki konstitusional adalah bentuk pemerintahan di mana raja atau ratu bertindak sebagai kepala negara dalam batasan hukum yang ditetapkan oleh konstitusi. Dalam sistem ini, kekuasaan eksekutif sehari-hari tidak dijalankan oleh raja, melainkan oleh perdana menteri dan kabinet yang dipilih melalui pemilu.

Di Malaysia, kepala negara bukan hanya sekadar simbol seperti dalam sistem monarki di Inggris, tetapi memiliki tanggung jawab-tanggung jawab tertentu yang nyata dan penting dalam kerangka kenegaraan.

Struktur Pemerintahan Malaysia

Malaysia memiliki dua lapis pemerintahan:

  1. Pemerintah Federal – Dipimpin oleh Perdana Menteri dan Parlemen Malaysia.
  2. Pemerintah Negeri – Dipimpin oleh Menteri Besar atau Ketua Menteri, tergantung pada negeri (provinsi) masing-masing.

Di atas keduanya, terdapat Yang di-Pertuan Agong yang menjabat sebagai kepala negara Malaysia dan berperan sebagai pemersatu, simbol kestabilan nasional, serta pengawas konstitusi.

Yang di-Pertuan Agong: Kepala Negara Malaysia yang Dipilih secara Bergilir

Jika Anda semuanya pernah bertanya-tanya, “Mengapa kepala negara Malaysia bisa berganti setiap lima tahun?” Jawabannya terletak pada sistem unik yang dimiliki oleh Malaysia. Berbeda dengan raja di negara monarki lainnya yang turun-temurun, Yang di-Pertuan Agong dipilih oleh dan dari sembilan Sultan atau Raja Melayu dari sembilan negara bagian di Malaysia.

Bagaimana Proses Pemilihan Yang di-Pertuan Agong?

Pemilihan dilakukan oleh suatu lembaga yang disebut Majelis Raja-Raja. Sembilan raja dari negara bagian yang memiliki sistem monarki akan bergiliran menjadi Yang di-Pertuan Agong selama masa jabatan lima tahun. Proses pemilihannya bersifat rahasia dan bergilir, tetapi tetap mempertimbangkan kesiapan serta kesehatan fisik dan mental calon raja yang akan ditunjuk.

Urutan giliran ini bersifat semi-formal, artinya tidak selalu urut, karena calon dapat menolak atau dianggap tidak layak berdasarkan pertimbangan Majelis.

Peran Simbolik dan Nyata Seorang Yang di-Pertuan Agong

Sebagai kepala negara, Yang di-Pertuan Agong memiliki dua jenis peran: simbolik dan konstitusional. Dalam kapasitas simbolik, ia menjadi lambang persatuan bangsa dan pelindung agama Islam di Malaysia. Dalam kapasitas konstitusional, ia memiliki wewenang untuk:

  • Mengangkat Perdana Menteri berdasarkan hasil pemilu.
  • Membubarkan Parlemen atas saran Perdana Menteri.
  • Memberikan pengampunan dan penangguhan hukuman.
  • Menyetujui undang-undang yang telah disahkan Parlemen.

Baca Juga : Contoh Predasi: Pengertian, Jenis, dan Dampaknya

Kepala Negara vs Kepala Pemerintahan: Bedakan Keduanya

Banyak dari Anda semuanya mungkin masih bingung membedakan antara kepala negara dan kepala pemerintahan. Di Malaysia, ini merupakan dua posisi yang sangat berbeda baik dari segi fungsi maupun kekuasaan.

Kepala Negara: Yang di-Pertuan Agong

Seperti yang telah dijelaskan, Yang di-Pertuan Agong merupakan kepala negara yang perannya lebih banyak bersifat simbolis dan seremonial, meskipun tetap memiliki beberapa fungsi eksekutif terbatas yang ditentukan oleh konstitusi.

Kepala Pemerintahan: Perdana Menteri

Perdana Menteri Malaysia adalah pemimpin dari partai atau koalisi yang menang dalam pemilu dan memiliki suara mayoritas di Dewan Rakyat. Dialah yang menjalankan pemerintahan sehari-hari, menyusun kebijakan, dan mengelola sistem birokrasi. Perdana Menteri juga bertanggung jawab kepada Parlemen dan publik.

Siapa Kepala Negara Malaysia Saat Ini?

Hingga tahun 2025, kepala negara Malaysia adalah Yang di-Pertuan Agong ke-17, Al-Sultan Abdullah Ri’ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah dari Pahang. Beliau mulai menjabat sejak tahun 2019. Dalam masa jabatannya, beliau telah memimpin negara melewati masa-masa penting seperti pandemi COVID-19 dan perubahan pemerintahan yang dinamis.

Al-Sultan Abdullah dikenal sebagai sosok yang bijaksana, dekat dengan rakyat, dan berperan aktif dalam menjaga stabilitas politik nasional. Kepemimpinan beliau juga menjadi bukti nyata pentingnya peran kepala negara dalam menjaga keberlangsungan sistem demokrasi di Malaysia.

Mengapa Anda Semuanya Perlu Tahu Tentang Kepala Negara Malaysia?

Mengenal lebih dekat kepala negara Malaysia bukan hanya penting bagi warga negara Malaysia, tetapi juga bermanfaat bagi siapa saja yang ingin memahami sistem pemerintahan yang demokratis namun tetap mempertahankan tradisi kerajaan. Ini memberikan wawasan bahwa modernitas dan tradisi bisa berjalan berdampingan dalam satu sistem yang harmonis.

Selain itu, Anda semuanya juga dapat mengambil pelajaran tentang bagaimana pentingnya simbol persatuan dalam sebuah negara, serta bagaimana peran konstitusi melindungi keseimbangan kekuasaan.

Yuk, Dalami Lagi Sistem Pemerintahan Lewat Aplikasi StudioBelajar!

Kalau Anda semuanya merasa tertarik untuk mengetahui lebih banyak tentang sistem pemerintahan, sejarah negara-negara ASEAN, atau topik pelajaran lainnya, jangan ragu untuk belajar lebih lanjut menggunakan Aplikasi Belajar dari StudioBelajar. Di sana, Anda akan menemukan penjelasan-penjelasan yang lengkap, mudah dipahami, dan menyenangkan untuk dipelajari kapan saja dan di mana saja.

Jadikan belajar bukan hanya kewajiban, tapi juga petualangan seru untuk membuka wawasan baru bersama StudioBelajar!