Kura-Kura Berkembang Biak dengan Cara Apa? Ini Penjelasan Lengkapnya!

Kura-kura, si hewan lambat namun menggemaskan ini, ternyata punya cara berkembang biak yang menarik untuk dipelajari. Buat yang sedang belajar tentang sistem reproduksi hewan, khususnya pada reptil, kura-kura bisa jadi contoh yang pas. Lalu, sebenarnya kura-kura berkembang biak dengan cara apa, sih?

Yuk, bahas secara lengkap dan detail, dari proses kawin sampai penetasan telurnya!

1. Kura-Kura Berkembang Biak dengan Cara Ovipar

Kura-kura berkembang biak dengan cara ovipar, yaitu bertelur. Ini berarti embrio kura-kura berkembang di luar tubuh induk betina, tepatnya di dalam telur yang dikeluarkan setelah proses pembuahan. Berbeda dengan mamalia yang menyusui atau hewan ovovivipar yang menetaskan telur di dalam tubuh, kura-kura mengandalkan inkubasi alami di luar tubuh induknya.

Proses bertelurnya pun penuh perjuangan, lho. Induk kura-kura akan mencari tempat yang aman dan cukup lembap untuk menggali lubang sebagai sarang telur.

Baca Juga : Ciri-Ciri Planet Uranus: Penjelasan Lengkap dan Menarik untuk Anda

 

2. Proses Perkawinan Kura-Kura

Sebelum bertelur, tentu harus ada proses kawin. Kura-kura jantan akan mendekati betina dan melakukan pendekatan. Pada spesies tertentu, jantan bisa menunjukkan dominansi dengan mengeluarkan suara atau menepuk-nepuk tempurung betina sebagai bagian dari ritual kawin.

Setelah betina menerima, kawin pun terjadi. Pembuahan berlangsung secara internal, artinya sel telur betina dibuahi oleh sperma jantan di dalam tubuh betina.

3. Proses Bertelur

Beberapa minggu setelah pembuahan, betina akan mulai mencari lokasi bertelur. Biasanya, kura-kura memilih tanah yang lembut dan cukup jauh dari air untuk mencegah telur tenggelam atau rusak.

Dengan kaki belakangnya, induk kura-kura menggali lubang sedalam 10–15 cm dan meletakkan telurnya satu per satu. Jumlah telur bisa bervariasi tergantung spesies, mulai dari beberapa butir hingga puluhan.

Setelah selesai, lubang ditutup kembali, dan induk akan meninggalkan sarang tanpa menjaga telurnya. Di sinilah insting alam bekerja: telur-telur itu akan menetas setelah masa inkubasi selama 60–120 hari, tergantung suhu dan kondisi lingkungan.

4. Penetasan dan Perkembangan Anak Kura-Kura

Ketika waktunya tiba, bayi kura-kura akan memecahkan cangkang telur menggunakan tonjolan kecil di moncong yang disebut “egg tooth”. Setelah berhasil keluar, mereka langsung bisa berjalan dan mulai hidup mandiri.

Menariknya, jenis kelamin anak kura-kura bisa dipengaruhi oleh suhu inkubasi. Suhu yang lebih tinggi cenderung menghasilkan betina, sedangkan suhu lebih rendah lebih banyak menghasilkan jantan.

5. Fakta Menarik tentang Reproduksi Kura-Kura

  • Kura-kura tidak menyusui anaknya karena termasuk kelompok reptil, bukan mamalia.

  • Beberapa spesies kura-kura laut bisa bermigrasi ribuan kilometer hanya untuk bertelur di pantai tempat mereka sendiri menetas dulu.

  • Kura-kura bisa menyimpan sperma dalam tubuhnya selama berbulan-bulan sebelum membuahi telur.

Baca Juga : Memahami Pasang Surut Air Laut Secara Menyeluruh

 

6. Kenapa Penting Mempelajari Cara Kura-Kura Berkembang Biak?

Memahami sistem reproduksi hewan seperti kura-kura bisa bantu kamu lebih paham soal keanekaragaman kehidupan. Ini juga jadi dasar untuk memahami pelestarian satwa langka, ekosistem, dan pentingnya keseimbangan alam.

Kalau sedang belajar biologi, topik seperti ini bisa jadi jembatan untuk memahami konsep yang lebih kompleks, mulai dari klasifikasi hewan, adaptasi, hingga evolusi.

Call to Action:

Belajar biologi jadi lebih mudah dan seru bareng aplikasi belajar dari StudioBelajar!
Kamu bisa akses penjelasan materi seperti ini lewat video, kuis interaktif, dan latihan soal yang bantu kamu paham lebih cepat.

Yuk, unduh aplikasi StudioBelajar sekarang dan kuasai Biologi dengan cara menyenangkan!