Negara Maju dan Negara Berkembang

Pengertian Negara Maju dan Negara Berkembang

Pada intinya, menentukan kemajuan suatu negara dapat dilihat dari proses pembangunannya. Apabila pembangunan menghasilkan peningkatan ekonomi yang merata, maka negara tersebut dapat menjadi negara maju. Kondisi ekonomi yang dilihat meliputi pendapatan per kapita dan ketersediaan modal.

Selain itu, kondisi penduduk juga berpengaruh terhadap kemajuan negara. Dimana negara berkembang cenderung kepadatan penduduknya relatif tinggi dengan indeks pembangunan manusia (IPM) rendah.

Lantas, apakah negara berkembang dapat berubah menjadi negara maju? Jawabannya tentu saja bisa! Contohnya saja Singapura yang berhasil merubah kondisinya sejak tahun 1960 hingga sekarang menjadi negara maju. Perubahan kondisi negara tersebut dikemukakan dalam teori perkembangan negara.

Lihat juga materi StudioBelajar.com lainnya:
Pelestarian Lingkungan Hidup
Teori Pembentukan Tata Surya

Teori Perkembangan Negara W.W. Rostow

Teori ini dikemukakan oleh seorang ekonom asal Amerika Serikat bernama W.W. Rostow. Disebutkan bahwa perkembangan negara menitikberatkan pada pertumbuhan ekonomi.

model pertumbuhan ekonomi negara maju negara berkembang

Gambaran Model Pertumbuhan Ekonomi
Sumber: Ghorly dan Hagget (1969); Waluya (2009)

Adapun proses perkembangan negara terbagi menjadi lima tahap, yaitu sebagai berikut.

1. Tahap Perekonomian Tradisional -> Ekonomi rendah

  • Produksi di sektor pertanian
  • Hasil produksi masih terbatas -> hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sendiri
  • Negara memiliki pendapatan per kapita rendah
  • Struktur sosial -> sifatnya hierarki, kekuasaan berdasarkan kepemilikan tanah, bergantung pada hubungan keluarga

2. Tahap Pra-Lepas Landas -> Ekonomi mendapat campur tangan dari luar

  • Masa transisi -> terjadi perubahan di bidang ekonomi, politik, dan sosial budaya
  • Peningkatan pengelolaan sektor pertanian -> teknologi modern
  • Membentuk kaum elite baru
  • Tabungan dan investasi meningkat -> sekitar ≤ 5% dari Produk Nasional Neto

3. Tahap Lepas Landas (Take Off) -> Ekonomi meningkat

  • Masa antara -> permasalahan pertumbuhan negara mudah diatasi
  • Perubahan drastis di bidang ekonomi, politik, dan sosial budaya
  • Adanya industri-industri baru
  • Investasi sekitar ≥ 10% dari Produk Nasional Neto
  • Berlangsung sekitar 20 tahun -> contohnya Amerika Serikat (1843 – 1860)

4. Tahap Kedewasaan -> Ekonomi kuat dan mandiri

  • Tenaga kerja yang unggulan -> mengetahui teknologi dengan baik dan berpikir seperti manager
  • Investasi mencapai sekitar 10 – 20% dari Produk Nasional Neto
  • Barang hasil impor diproduksi sendiri
  • Memasuki perekonomian internasional
  • 40 tahun dari tahap take off -> contohnya Amerika Serikat (1900)

5. Tahap Konsumsi Massa Tingkat Tinggi -> Ekonomi tinggi

  • Produksi mulai beralih ke bidang jasa
  • Pendapatan per kapita tinggi -> mampu membeli barang tersier
  • Jaminan untuk kesejahteraan masyarakat dan ketenagakerjaannya
  • Ekonominya mulai mempengaruhi dunia

Interaksi Negara Maju dan Negara Berkembang

Setelah mempelajari teori perkembangan negara, kita jadi tahu dong kalau ternyata negara maju dan negara berkembang saling berkaitan. Menurut sejarahnya, interaksi antara negara maju dan negara berkembang terjadi setelah perang dunia II. Negara-negara di Eropa mendapat bantuan dari Amerika Serikat yang dinamakan Marshal Plan.

Jadi, prinsipnya Amerika Serikat memberikan sejumlah dana untuk pemulihan negara-negara tersebut. Interaksi kedua negara tersebut disebut dengan kerjasama ekonomi. Kerjasama ekonomi didefinisikan sebagai transaksi antar negara sesuai dengan persetujuan yang ditetapkan.

Kerjasama tersebut dapat dilihat dari segi perdagangan (kegiatan ekspor-impor), produksi (jaring produksi global), dan keuangan (investasi). Adapun jenis-jenisnya adalah sebagai berikut.

Letak Geografis, meliputi:

  • Kerjasama ekonomi internasional meliputi beberapa negara di berbagai belahan dunia. Contohnya di bawah naungan PBB dengan 193 negara.
  • Kerjasama ekonomi regional meliputi beberapa negara di kawasan tertentu, Contohnya ASEAN (program ASEAN Community 2025).
  • Kerjasama ekonomi interregional meliputi negara-negara di dua kawasan yang berbeda. Contohnya kerjasama ASEAN dengan Uni Eropa.

Jumlah Peserta, meliputi:

  • Kerjasama ekonomi bilateral meliputi dua negara. Contohnya Indonesia – Jepang (Economic Partnership Agreement).
  • Kerjasama ekonomi multilateral (internasional) meliputi lebih dari dua negara. Contohnya Bank Dunia, IFC, IBRD, dan lain-lain.

Lainnya, seperti:

  • Kesamaan tujuan seperti Consultive Group on Indonesia (CGI). Program kerjasama ini bertujuan untuk pembangunan Indonesia yang meliputi 8 negara seperti Jepang, Australia, Belgia, Italia, Jerman Barat, Kanada, Prancis, dan Inggris.
  • Kesamaan lapangan usaha seperti Organization of Petroleum Exporting Countries (OPEC). Program kerjasama ini berdasarkan negara pengekspor minyak seperti Arab Saudi, Indonesia, dan Venezuela.

Ilustrasi Contoh Kerjasama Antar Negara

Kira-kira gimana ya contoh alur kerjasama antar negara? Mari simak penjelasan berikut ini!

Seperti teori Rostow, perekonomian negara maju memasuki sektor internasional sehingga mempengaruhi negara-negara berkembang. Karena ekonomi yang kuat, negara maju dapat membuat kebijakan-kebijakan yang dirasa menguntungkan negara berkembang. Contoh kebijakannya seperti memberikan investasi dan menjadikan negara berkembang sebagai sasaran pasar produk.

Tapi, sayangnya tidak semua kerjasama bernilai baik loh. Misalnya saat negara maju membeli bahan mentah dari negara berkembang. Bahan mentah tersebut dijual dengan harga rendah, kemudian diolah menjadi produk dengan harga tinggi. Ironis bukan?

Materi: Negara Maju dan Negara Berkembang
Kontributor: Dema Amalia, S.Si.
Alumni Geografi FMIPA UI

Materi Geografi lainnya di StudioBelajar.com: