News Item Text
Pengertian News Item Text
Seperti yang kita ketahui, terdapat dua kategori teks dalam Bahasa Inggris yaitu teks fiksi dan non-fiksi. Teks yang termasuk fiksi adalah narrative text, spoof text, annecdote text dan lain sebagainya. Sedangkan teks non-fiksi salah satu contohnya adalah news item text ini. Contoh teks non-fiksi lainnya adalah analytical exposition, review text, hortatory exposition, dan lain sebagainya.
News item text adalah teks Bahasa Inggris yang bertujuan untuk menyajikan informasi mengenai suatu peristiwa aktual yang terjadi hari ini atau dalam waktu dekat yang dianggap penting untuk diketahui oleh banyak orang.
Ciri-ciri News Item Text
Ciri-ciri dari teks ini adalah sebagai berikut:
- Bahasa yang digunakan singkat namun padat dan berfokus kepada suatu kejadian.
- Teks ini juga mencantumkan informasi utama pada judul teksnya (headline).
- Biasanya menggunakan kata kerja untuk menunjukkan aktivitas (action verbs) seperti push, hit, jump, crash, dan lain sebagainya.
- Tenses yang biasa digunakan pada teks ini adalah Past Tenses karena peristiwa yang diceritakan sudah terjadi. Namun tidak menutup kemungkinan untuk bisa menggunakan Present Tense.
- Teks ini juga menggunakan saying verb seperti said, stated, reported, dan lain sebagainya.
Generic Structure of News Item Text
Terdapat tiga struktur dapat teks ini yaitu:
- Main Event / Newsworthy Event
Bagian teks yang menceritakan peristiwa yang sedang dibahas pada teks dan biasanya berbentuk ringkasin (summary).
- Elaboration / Background Event
Menceritakan latar belakang peristiwa yang terjadi. Bagian ini menjelaskan apa yang terjadi, kepada siapa, dan dalam keadaan apa.
- Source (Resource of Information)
Berisi komentar dari orang-orang yang mengalami atau ada pada peristiwa tersebut, saksi mata, dan para ahli. Meskipun begitu, perlu dicatat bahwa teks ini bukan berfokus pada pelakunya namun pada kejadian yang terjadi.
Contoh News Item Text
Jakarta, November 21, 2020
Indonesia May Cancel Christmas-New Year Collective Leave Days If The Number of Coronavirus Cases Increased
The spokesman of COVID-19 task force, Wiku Adisasmito, stated that there is a possibility for the government to cancel Christmas-New Year collective leave days. Wiku, in a press conference aired on Presidential Secretariate YouTube account on November 19, 2020, also stated that this cancellation is the consequence we may receive if the number of coronavirus cases increased.
As we have known, Indonesia does not ordinarily have public holdays between Christmas and New Year holidays. However, this policy comes to effect this year to make up for canceling Eid al-Fitr collective leave days due to the concern of new coronavirus outbreak in May.
On November 13, 2020, there is an addition for 5,444 new cases of coronavirus which as the effect of previous collective leave days on October. Learning from this situation, the Indonesian Medical Assiciation and some experts have recommended the government to cancel this Christmas-New Year collective leave days due to the same potential increase in the number of coronavirus cases. In respond to this, Wiku claimed that the government’s decision is actually depends on the community compliance in following applicable health protocols.
Berikut terjemahan dari contoh news item text di atas:
Jakarta, 21 November 2020
Indonesia Dapat Membatalkan Hari Libur Bersama Natal-Tahun Baru Jika Jumlah Kasus Virus Corona Meningkat
Juru bicara Satgas COVID-19, Wiku Adisasmito, menyatakan bahwa terdapat kemungkinan pemerintah membatalkan hari cuti bersama Natal-Tahun Baru. Wiku dalam jumpa pers yang ditayangkan di akun YouTube Sekretariat Presiden pada 19 November 2020 juga menyatakan bahwa pembatalan ini merupakan konsekuensi yang mungkin kita terima jika jumlah kasus virus corona bertambah.
Seperti yang kita ketahui, Indonesia biasanya tidak memiliki hari libur nasional di antara liburan Natal dan Tahun Baru. Namun, kebijakan ini mulai berlaku tahun ini untuk mengganti hari cuti bersama Idul Fitri karena kekhawatiran wabah baru virus corona pada bulan Mei.
Pada 13 November 2020 terjadi penambahan 5.444 kasus baru virus corona yang merupakan dampak dari hari cuti sebelumnya pada bulan Oktober. Belajar dari situasi tersebut, Ikatan Dokter Indonesia dan beberapa pakar telah merekomendasikan pemerintah untuk membatalkan hari cuti bersama Natal-Tahun Baru ini karena potensi peningkatan jumlah kasus virus corona yang sama. Menanggapi hal tersebut, Wiku mengatakan keputusan pemerintah sebenarnya bergantung pada kepatuhan masyarakat dalam mengikuti protokol kesehatan yang berlaku.
Artikel: News Item Text
Kontributor: Nanda Widya, S.Hum.
Alumni Sastra Inggris FIB UI
Materi StudioBelajar.com lainnya: