Apa Itu Elastisitas Permintaan? Yuk, Pelajari Konsep Dasarnya!
Pernahkah kamu mendengar istilah elastisitas permintaan? Jika kamu tertarik dengan ekonomi atau sering mendengarkan berita seputar harga barang dan perubahan pasar, elastisitas permintaan adalah konsep yang sangat penting untuk dipahami. Tapi, apa itu elastisitas permintaan itu? Kenapa konsep ini sering dibahas dalam ekonomi?
Secara sederhana, elastisitas permintaan mengukur seberapa besar perubahan jumlah barang yang diminta oleh konsumen akibat perubahan harga. Artinya, konsep ini menggambarkan seberapa sensitif konsumen terhadap perubahan harga suatu barang atau jasa.
Dalam artikel ini, kita akan membahas apa itu elastisitas permintaan, manfaatnya, jenis-jenisnya, serta contoh soal yang mudah dipahami. Yuk, simak lebih lanjut!
Apa itu Elastisitas Permintaan
Memahami apa itu elastisitas permintaan bisa memberikan banyak manfaat, baik bagi pelaku bisnis, pengambil kebijakan, maupun konsumen itu sendiri. Berikut beberapa manfaat elastisitas permintaan:
- Membantu Bisnis Menentukan Harga
Dengan mengetahui elastisitas permintaan, pelaku bisnis bisa menetapkan harga yang lebih tepat. Jika permintaan suatu barang sangat elastis, menaikkan harga sedikit saja bisa menyebabkan penurunan besar dalam jumlah barang yang terjual. Sebaliknya, jika permintaan inelastis, harga bisa dinaikkan tanpa mengurangi jumlah barang yang diminta secara signifikan. - Menentukan Kebijakan Pajak dan Subsidi
Bagi pemerintah, memahami elastisitas permintaan sangat penting dalam merencanakan kebijakan pajak atau subsidi. Misalnya, pajak pada barang yang memiliki permintaan elastis bisa menyebabkan penurunan konsumsi yang besar, sedangkan pada barang yang inelastis, perubahan harga sedikit pun tidak akan mempengaruhi permintaan secara signifikan. - Mengoptimalkan Keputusan Konsumsi
Sebagai konsumen, mengetahui elastisitas permintaan dapat membantumu membuat keputusan lebih bijak saat membeli barang. Kamu bisa mengetahui kapan harga suatu barang bisa berubah tanpa terlalu berpengaruh pada keputusan belimu dan kapan harga barang bisa turun secara signifikan.
Jenis-Jenis Elastisitas Permintaan
Elastisitas permintaan terbagi menjadi beberapa jenis berdasarkan seberapa besar respons permintaan terhadap perubahan harga. Berikut ini adalah jenis-jenis elastisitas permintaan:
- Elastis (Elastisitas > 1)
Jika elastisitas permintaan lebih besar dari 1, maka barang tersebut disebut barang elastis. Artinya, perubahan harga akan menyebabkan perubahan yang lebih besar dalam jumlah barang yang diminta. Contoh barang elastis adalah barang mewah atau barang yang memiliki banyak pengganti. - Inelastis (Elastisitas < 1)
Barang dengan elastisitas permintaan kurang dari 1 disebut barang inelastis. Pada barang ini, perubahan harga tidak terlalu berpengaruh pada perubahan jumlah barang yang diminta. Contoh barang inelastis adalah barang kebutuhan pokok seperti beras atau obat-obatan. - Uniter (Elastisitas = 1)
Barang dengan elastisitas permintaan sama dengan 1 dikatakan memiliki elastisitas unitary. Artinya, perubahan harga yang kecil akan diimbangi dengan perubahan yang sama besar pada jumlah barang yang diminta. - Perfectly Elastis (Elastisitas Tak Terhingga)
Ini adalah kasus ekstrim di mana permintaan akan sangat sensitif terhadap harga. Meskipun harga sedikit berubah, jumlah barang yang diminta akan berubah drastis, bahkan bisa mencapai nol. - Perfectly Inelastis (Elastisitas = 0)
Di sisi lain, barang yang permintaannya tidak terpengaruh oleh perubahan harga disebut barang perfectly inelastis. Misalnya, obat untuk penyakit kritis yang harus dibeli walau harganya meningkat.
Rumus Elastisitas Permintaan
Elastisitas permintaan dapat dihitung dengan rumus sederhana:
Ed = ∆Q/∆P x P/Q
Keterangan:
Ed = Nilai koefisien elastisitas permintaan
∆Q = Perubahan jumlah penawaran
∆P = Perubahan harga
Q = Jumlah permintaan awal
P = Harga awal
Artinya, barang tersebut memiliki elastisitas permintaan elastis, karena perubahan harga menghasilkan perubahan permintaan yang lebih besar.
Baca Juga : Apa yang Dimaksud dengan Kegiatan Ekonomi? Ini Dia Penjelasannya!
Contoh Soal Elastisitas Permintaan
Untuk mempermudah pemahaman, mari kita lihat contoh soal elastisitas permintaan:
Nah, setelah mengetahui rumus elastisitas permintaan di atas, mari kita coba melakukan perhitungannya, lewat 3 contoh soal berikut.
Contoh Soal 1
Harga buah mangga di pasar mengalami penurunan dari Rp25.000/kg menjadi Rp20.000/kg. Sementara itu, jumlah permintaan di pasar meningkat dari 200 kg menjadi 350 kg.
Berdasarkan informasi di atas, berapakah nilai dari tingkat elastisitas permintaannya?
Diketahui:
ΔQ = 350kg – 200kg = 150kg
ΔP = Rp25.000 – Rp20.000 = Rp5.000
P = Rp25.000
Q = 200kg
Jawab:
Nah, untuk menjawab soal di atas, Sobat OCBC NISP dapat menggunakan rumus elastisitas permintaan sebelumnya, yaitu:
Ed = ∆Q/∆P x P/Q
Ed = 150/5.000 x 25.000/200
Ed = 0,03 x 125
Ed = 3,75
Berdasarkan hasil Ed di atas, dapat disimpulkan bahwa permintaan buah mangga di pasar bersifat elastis, yaitu E > 1.
Contoh Soal 2
Permintaan akan daging kambing di pasar mengalami kenaikan, dari 30kg menjadi 50kg.
Meskipun begitu, harga daging kambing tetap stabil pada harga Rp80.000/kg. Lalu, berapakah tingkat elastisitas permintaan akan daging kambing tersebut?
Diketahui:
ΔQ = 50kg – 30kg = 20kg
ΔP = 0 (nol, karena harga tetap)
P = Rp80.000
Q = 30 kg
Jawab:
Ed = ∆Q/∆P x P/Q
Ed = 20/0 x 80.000/30
Ed = Tidak terhingga
Berdasarkan hasil Ed di atas, dapat disimpulkan bahwa permintaan daging kambing di pasar bersifat elastis sempurna, yaitu E = ∞.
Contoh Soal 3
Harga microwave di toko elektronik Aseng mengalami penurunan dari Rp500.000 menjadi Rp250.000.
Akibatnya, konsumen semakin banyak yang ingin membeli microwave, sehingga jumlah permintaannya naik, yaitu dari 150 unit menjadi 300 unit.
Lalu, berapakah nilai dari tingkat elastisitas permintaan alat elektronik tersebut?
Diketahui:
ΔQ = 300 unit – 150 unit = 150 unit
ΔP = Rp250.000 – Rp500.000 = -Rp250.000
P = Rp500.000
Q = 150 unit
Jawab:
Ed = ∆Q/∆P x P/Q
Ed = 150/-250.000 x 500.000/150
Ed = 0,0003 x 3,3333
Ed = 1
Berdasarkan hasil Ed di atas, dapat disimpulkan bahwa permintaan microwave di pasar bersifat elastis uniter, yaitu E = 1.
Demikian informasi seputar rumus elastisitas permintaan yang bisa dipelajari untuk memperkirakan demand suatu produk atau jasa.
Baca Juga : Manfaat Perdagangan Internasional: Peluang dan Keuntungan untuk Pertumbuhan Ekonomi
Menggunakan Studiobelajar untuk Memahami Elastisitas Permintaan
Memahami konsep elastisitas permintaan bisa jadi lebih mudah dengan aplikasi yang tepat. Studiobelajar adalah aplikasi yang dirancang untuk membantumu memahami berbagai konsep ekonomi, termasuk elastisitas permintaan, dengan cara yang interaktif dan mudah dipahami. Aplikasi ini menyediakan penjelasan rinci, contoh soal, dan latihan soal untuk mengasah pemahamanmu tentang elastisitas permintaan.
Dengan Studiobelajar, kamu bisa belajar kapan saja dan di mana saja, tanpa batas waktu. Aplikasi belajar ini juga memungkinkan kamu untuk menguji pemahamanmu dengan berbagai soal latihan yang disesuaikan dengan levelmu. Jadi, kalau kamu ingin menguasai elastisitas permintaan dan konsep ekonomi lainnya dengan lebih efektif, gunakan aplikasi Studiobelajar sekarang!