Zaman Praaksara: Memahami Kehidupan Manusia Sebelum Sejarah

Ketika kita membahas sejarah, kita sering berfokus pada kerajaan, peristiwa besar, atau tokoh-tokoh penting. Namun, sebelum semua itu terjadi, ada satu masa panjang dalam kehidupan manusia yang disebut zaman praaksara. Zaman ini adalah periode ketika manusia belum mengenal tulisan, sehingga tidak ada catatan tertulis yang bisa menjadi sumber informasi langsung. Lantas, bagaimana kita bisa mengetahui kehidupan manusia pada masa itu? Simak pembahasannya di bawah ini!

Apa Itu Zaman Praaksara?

Zaman praaksara adalah periode dalam sejarah manusia sebelum adanya sistem tulisan. Kata “praaksara” berasal dari bahasa Sanskerta, di mana “pra” berarti sebelum dan “aksara” berarti tulisan. Artinya, zaman ini mencakup masa ketika manusia sudah ada, tetapi belum meninggalkan jejak tulisan sebagai bentuk komunikasi.

Meskipun tidak ada sumber tertulis, para arkeolog dan sejarawan mampu mengungkap kehidupan pada masa ini melalui penelitian fosil, artefak, dan peninggalan arkeologis lainnya. Dari berbagai penemuan tersebut, kita dapat memahami bagaimana manusia bertahan hidup, beradaptasi dengan lingkungan, serta mengembangkan budaya dan teknologi sederhana.

Baca Juga : Mengenal Candi Jago: Warisan Sejarah yang Memikat

Periode Zaman Praaksara

Para ahli membagi zaman yang satu ini ke dalam beberapa periode berdasarkan perkembangan teknologi dan cara hidup manusia. Berikut adalah pembagian zaman yang satu ini:

  1. Zaman Paleolitikum (Zaman Batu Tua)
    • Merupakan masa terpanjang dalam sejarah manusia.
    • Manusia hidup sebagai pemburu dan pengumpul makanan.
    • Menggunakan alat-alat dari batu kasar yang masih sederhana.
    • Hidup secara nomaden (berpindah-pindah) untuk mencari sumber makanan.
  2. Zaman Mesolitikum (Zaman Batu Tengah)
    • Masa transisi dari kehidupan nomaden ke kehidupan yang lebih menetap.
    • Mulai mengenal bercocok tanam sederhana.
    • Penggunaan alat dari batu yang lebih halus dibandingkan zaman sebelumnya.
    • Berkembangnya seni lukis pada dinding gua sebagai bentuk ekspresi dan komunikasi.
  3. Zaman Neolitikum (Zaman Batu Muda)
    • Manusia mulai hidup menetap dan membangun perkampungan.
    • Mengenal sistem pertanian dan peternakan.
    • Mengembangkan teknologi alat-alat dari batu yang lebih halus dan beragam.
    • Mulai mengenal anyaman dan pembuatan gerabah untuk kebutuhan sehari-hari.
  4. Zaman Megalitikum (Zaman Batu Besar)
    • Ditandai dengan adanya bangunan dari batu besar seperti menhir, dolmen, dan sarkofagus.
    • Munculnya kepercayaan terhadap roh nenek moyang dan kehidupan setelah mati.
    • Perkembangan budaya dan ritual yang lebih kompleks dalam masyarakat.

Kehidupan Manusia pada Zaman Praaksara

Karena belum mengenal tulisan, manusia pada zaman praaksara bertahan hidup dengan cara yang sangat bergantung pada alam. Berikut adalah beberapa aspek utama dalam kehidupan mereka:

  • Makanan: Pada awalnya, manusia hanya mengandalkan berburu dan mengumpulkan makanan dari alam. Namun, seiring berjalannya waktu, mereka mulai mengembangkan pertanian dan peternakan sebagai sumber pangan yang lebih stabil.
  • Tempat Tinggal: Manusia awal tinggal di gua-gua atau tempat terbuka yang mudah dijangkau sumber makanan dan air. Ketika mulai hidup menetap, mereka membangun rumah sederhana dari kayu, batu, dan tanah liat.
  • Alat dan Senjata: Penggunaan alat dari batu, tulang, dan kayu menjadi ciri khas zaman ini. Dari kapak genggam hingga alat berburu yang lebih canggih, manusia terus mengembangkan teknologi sesuai kebutuhannya.
  • Kepercayaan dan Budaya: Kepercayaan terhadap kekuatan alam dan roh nenek moyang mulai berkembang. Bukti peninggalan seperti lukisan gua dan bangunan megalitikum menunjukkan bahwa manusia pada masa itu sudah memiliki sistem kepercayaan dan budaya yang cukup kompleks.

Akhir Zaman Praaksara dan Awal Sejarah

Zaman yang satu ini berakhir ketika manusia mulai mengenal tulisan. Kemunculan tulisan pertama kali terjadi sekitar 3000 SM di Mesopotamia dengan sistem aksara paku. Dengan adanya tulisan, manusia bisa mencatat sejarah, peraturan, perdagangan, dan berbagai aspek kehidupan lainnya, sehingga memulai era sejarah yang lebih terdokumentasi.

Di Indonesia, zaman yang satu ini diperkirakan berakhir sekitar abad ke-4 Masehi dengan ditemukannya prasasti-prasasti dari kerajaan Kutai di Kalimantan Timur. Prasasti ini menjadi bukti awal bahwa masyarakat Nusantara sudah mulai mengenal tulisan dan memasuki era sejarah.

Baca Juga : Perundingan Renville: Sejarah Penting dalam Perjuangan Kemerdekaan Indonesia

Kesimpulan

Zaman yang satu ini adalah periode panjang dalam kehidupan manusia sebelum adanya sistem tulisan. Meskipun tidak ada catatan tertulis, berbagai peninggalan arkeologis membantu kita memahami bagaimana manusia pada masa itu bertahan hidup, beradaptasi, dan berkembang. Dari berburu dan meramu hingga bercocok tanam dan membangun perkampungan, perjalanan manusia di zaman yang satu ini adalah fondasi penting bagi peradaban yang kita kenal saat ini.

Ingin belajar lebih dalam tentang sejarah dan peradaban manusia? Gunakan Aplikasi Belajar dari StudioBelajar untuk mendapatkan materi yang lebih menarik, interaktif, dan mudah dipahami!