Teks Ulasan

Pengertian Teks Ulasan

Teks ulasan atau teks review adalah teks yang mengandung penilaian yang kritis sebagai bentuk informasi yang bersifat memberikan pertimbangan kepada para calon pembaca atau penikmat atas sebuah karya, seperti film, prosa, buku, bahkan produk, dsb. Karena bersifat memberikan pertimbangan berupa rekomendasi atau pendapat subjektif, setelah membaca teks ulasan, seseorang akan berada pada beberapa kemungkinan, antara lain apakah akan membaca/melihat/menonton karya atau sebaliknya, mengurungkan niatnya.

Dapat dikatakan bahwa teks ulasan juga dikenal dengan teks resensi. Teks ulasan diperlukan sebagai wujud kita dalam mendukung berbagai karya hasil anak bangsa. Selain itu, teks ulasan biasanya ditulis dalam bentuk artikel (artikel ulasan).

Lihat juga materi StudioBelajar.com lainnya:
Teks Ceramah
Teks Narasi
Majas

Ciri-Ciri Teks Ulasan

Teks ulasan memiliki berbagai ciri sebagai berikut, antara lain

  1. Teks ulasan memiliki struktur yang tersusun atas orientasi, tafsiran, rangkuman serta evaluasi.
  2. Teks mengandung informasi mengenai pandangan penulis yang didasari atas opini yang dilandaskan dengan fakta atas suatu karya atau produk.
  3. Teks ulasan dapat disebut juga dengan teks resensi.

Tujuan Teks Ulasan

Teks ulasan memiliki beberapa tujuan, antara lain

  1. Menunjukkan keberpihakan penulis terhadap suatau karya. Misalnya, baru-baru ini film “Tilik” menjadi trending topic pada berbagai sosial media. Dari karya ini, berbagai teks ulasan muncul, baik yang pro, maupun kontra.
  2. Memaparkan penilaian dari suatu karya berdasarkan standar atau acuan tertentu. Artinya, dalam memerikan ulasan dari suatu karya, bukan berarti tanpa aturan. Jadi, teks ulasan juga memiliki penilaian pada setiap pembaca: apakah bagus ataukah sebaliknya.
  3. Memberikan bantuan kepada pembaca berupa gambaran umum dari suatu karya. Pada umumnya, seseorang akan mencari berbagai sumber mengenai teks ulasan sebelum
  4. Memberikan informasi secara keseluruhan atas suatu karya kepada pembaca. Pada umumnya, para pembaca mendapatkan sesuatu informasi yang secara tidak sadar tidak didapatkan setelah membaca teks ulasan.
  5. Memberikan kesempatan kepada para pembaca untuk mendiskusikan karya yang telah diulas. Teks ulasan mengundang keinginan pembaca untuk berdiskusi lebih dalam setelah membaca teks ulasan. Dengan begini, terjadilah tukar-tambah argumen sehingga suatu karya dapat dilihat dari berbagai sisi.

Jenis-Jenis Teks Ulasan

Teks ulasan memiliki beragam jenis, antara lain:

1. Teks Ulasan Informatif

Pada teks ulasan jenis ini, sebuah karya atau produk diuraikan dengan tujuan memberikan informasi kepada pembaca. Pada umumnya, jenis teks ulasan ini hanya memaparkan secara umum gambaran dari suatu karya, yang dapat dinilai dari bahasa yang digunakan, yaitu singkat, padat, dan lugas. Selain itu, teks ulasan informatif, biasanya berfokus pada kelebihan dan kekurangan suatu karya atau produk, tanpa diulas lebih lengkap lagi.

2. Teks Ulasan Deskriptif

Objek dari teks uasan deskriptif biasanya berupa karya sastra. Hal ini disebabkan karya sastra membutuhkan ulasan yang berisi penggambaran sejelas-jelasnya agar sepenuhnya dipahami oleh pembaca.

3. Teks Ulasan Kritis

Jika suatu karya atau produk ingin diberikan suatu kritika dari pandangan tertentu, teks ulasan inilah yang dimaksud. Dengan catatan, penulis sepenuhnya menggunakan daya analisis secara objektif, bukan objektif. Artinya, teks ulasan kritis bersifat tidak memihak pada siapapun dan dapat dijadikan sevagai acuan untuk suatu karya atau produk tertentu.

Struktur Teks Ulasan

Agar menjadi sebuah teks ulasan yang baik, teks ulasan memiliki struktur yang terdiri atas:

  1. Orientasi

Bagian ini menjelaskan gambaran umum dari suatu karya atau produk, seprti informasi mendasar dan hal-hal lain yang dapat menambah gambaran umum. Selain itu, penulis juga memberikan pemaparan menganai apa yang akan diulas.

  1. Tafsiran

Bagian ini mengulas topik yan diangkat dengan mendetail. Pada umumnya, yang dibahas berupa keunggulan, keunikan, kualitas, dsb, dari karya atau produk tersebut.

  1. Evaluasi

Pada bagian ini, penulis menuangkan segala pandangannya mengenai karya atau produk yang diulas. Sebelum masuk ke dalam bagian evauasi, tentunya, penulis melakukan tafisran yang mendalam atas karya atau produk tersebut. Hal ini disebabkan oleh penulis akan menuliskan kekurangan dan kelebihannya.

  1. Rangkuman

Bagian ini adalah bagian terakhir pada teks ulasan. Pada bagian ini, penulis sampai pada tahap penulisan simpulan dari ulasan atas suatu karya atau produk. Bagini ini juga biasanya terdapat peniaian akhir penulis apakah karya dapat ditonton ataukah tidak, serta begitu juga dengan produk: apakah direkomendasikan untuk dipakai ataukah tidak.

Contoh Teks Ulasan

Identitas Karya

contoh teks ulasan tentang film dilan

Sumber gambar: wikipedia.org

Judul film: Dilan 1990
Jenis Film: Drama
Produser: Ody Mulya
Pemain utama: Iqbal Ramadhan, Vanesha Prescila
Penulis: Pidi B, Titien Wattimena
Produksi: MAX Pictures

Orientasi:

Sebagai film terfavorit sepanjang masa, film “Dilan 1990” disutradarai oleh Pidi Baik dan Fahar Bustomi, serta diperankan oleh salah satu idola remaja Indonesia, yaitu Iqbal Ramadhan dan Vanesha Prescila. Selain itu, film ini merupakan adapatasi dari novel karangan Pidi Baiq.

Tafsiran: Dilan (Iqbal Ramadhan) bertemu dengan Milea (Vanesha Priscela) pada awa tahun 1990 di salah satu SMA di Bandung. Dengan karakter romantis dan humoris yang dimilikinya, dengan percaya diri, Dilan mendekati Milea sehingga pada akhirnya Milea jatuh cinta padanya. Akan tetapi, kisah cinta mereka diterpa dengan berbagai rintangan, salah satunya adalah Beni, seorang anggota geng motor, dan Kang Adi sering menimbulkan masalah. Namun, Dilan selalu memiliki berbagai cara untuk mengatasinya.

Dapat dikatakan bahwa Dilan adalah seseorang laki-laki yang bad boy, tetapi dengan keunikannya, yaitu karakter romantis, humoris, dan penuh dengan gombalan yang tidak picisan. Di samping itu, Milea merupakan sosok perempuan pendiam, penyayang, dan tentunya sangat cantik, serta dia sangat menaruh perhatiannya terhadap Dilan. Alur cerita sama sekali tidak membuat bosan para penonton karena bumbum-bumbu rayuan Dilan untuk Milea selalu ditunggu-tunggu oleh penonton.

Evaluasi:

Iqbal dan Vanesha dapat memerankan sosok Dilan dan Milea dengan penjiwaan yang sangat baik. Selain itu, alur cerita dapat diterima oleh berbagai kalangan dari mulai ramaja, hingga orang tua karena sama sekali tidak rumit. Selain itu, nuansa cerita yang sangat kental dengan tema SMA, membuat penonton mendapatkan nilai intertektualiatasnya. Namun, sinematografi dan setting pada beberapa bagian dinilai belum optimal dalam merepresentasikan Bandung pada tahun 1990an.

Rekomendasi:

Film ini menceritakan kisah cinta yang unik, lucu, menggelitik, dan menegangkan sehingga lengkap rasanya. Terlebih, secara keseluruhan film ini cocok untuk ditonton oleh berbagai kalangan, kecuali yang masih di bawah umur.

Artikel: Teks Ulasan
Kontributor: Adip Prasetyo, S.Hum.
Alumni Sastra Indonesia FIB UI

Materi Bahasa Indonesia lainnya di StudioBelajar.com: