Cuaca dan Iklim

Pengertian Cuaca dan Iklim

Jika membahas mengenai atmosfer, tentunya tidak akan lepas dari unsur cuaca dan iklim. Alasannya karena cuaca dan iklim menggambarkan keadaan udara di atmosfer. Cuaca biasanya terjadi pada waktu yang relatif singkat dengan wilayah yang relatif sempit. Cuaca juga dapat diprediksi bahkan dalam hitungan jam. Adapun ilmu yang mempelajari cuaca dinamakan dengan meteorologi.

Lain halnya dengan iklim yang merupakan rata-rata keadaan cuaca dalam satu tahun. Namun, ketentuaan ini berdasarkan penelitian yang dilakukan dalam waktu yang relatif lama dan wilayah yang relatif luas. Ilmu yang mempelajari iklim dinamakan klimatologi.

Lihat juga materi StudioBelajar.com lainnya:
Penelitian Geografi
Ketahanan Pangan

Perbedaan Cuaca dan Iklim

Perbedaan cuaca dan iklim adalah sebagai berikut:

Cuaca Iklim
Kondisi atmosfer yang khas Kondisi atmosfer yang umum
Sifatnya berubah setiap saat Sifanya berubah dalam waktu yang cukup lama
Karakteristik cuaca dapat sama di tempat yang berbeda Karakteristik iklim berbeda di tempat yang berbeda
Mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman Mempengaruhi pemilihan tanaman yang cocok di suatu tempat
Digunakan untuk perencanaan pertanian dalam jangka pendek Digunakan untuk perencanaan pertanian dalam jangka panjang

Unsur-unsur Cuaca dan Iklim

1. Suhu Udara

  • Definisi: Suatu keadaan atau tingkatan panas dan dinginnya atmosfer
  • Pengukuran menggunakan termometer dengan skala Celcius, Reamur, dan Fahrenheit
  • Persebaran:
    • Secara horizontal: Tertinggi di daerah tropis sekitar ekuator, sedangkan terendah di kutub
    • Secara vertikal: Makin tinggi, makin dingin
  • Faktor:
    1. Keadaan awan
    2. Sudut datangnya sinar matahari
    3. Lama penyinaran matahari
    4. Keadaan permukaan bumi
  • Proses pemanasan udara oleh bumi:
  • Pemanasan langsung
  • Pemanasan tidak langsung
    1. Konduksi (molekul udara saling bersinggungan)
    2. Konveksi (perpindahan udara secara vertikal)
    3. Adveksi (perpindahan udata secara horizontal)
    4. Turbulensi (perpindahan udara yang berputar – putar)

2. Tekanan Udara

  • Definisi: Berat massa udara pada suatu wilayah
  • Pengukuran menggunakan barometer dengan satuan bar (1 atm = 1,013 bar)
  • Persebaran: semakin tinggi tempat, semakin rendah tekanan udara
  • Pemanasan matahari mempengaruhi perbedaan tekanan udara

3. Kelembaban Udara

  • Definisi: Kandungan uap air dalam udara
  • Pengukuran menggunakan hygrometer
  • Persebaran: berhubungan dengan suhu udara -> semakin tinggi suhu, semakin tinggi kelembapannya
  • Terdiri atas:
    1. Kelembaban mutlak (absolut): jumlah uap air aktual dalam unit volume udara (satuan gram / m3)
    2. Kelembaban nisbi (relatif): perbandingan jumlah uap air aktual dan jumlah uap air maksimum yang dapat ditampung setiap unit volume udara pada suhu yang sama (satuan %)

4. Angin

  • Definisi: Pergerakan massa udara pada suatu wilayah
  • Pengukuran menggunakan anemometer
  • Persebaran: Tekanan udara tinggi ke tekanan udara rendah
  • Kecepatan angin dipengaruhi oleh gradien barometris (perbedaan tekanan udara), relief, ketinggian, letak lintang, dan durasi siang-malam
  • Jenis angin:
    • Angin Pasat dan Anti-Pasat
      Angin pasat memiliki arah angin dari daerah subtropik ke ekuator. Angin pasat meliputi angin pasat timur (dari arah timur laut) dan angin pasat tenggara (dari arah tenggara). Pertemuan kedua angin pasat berada di sekitar khatulistiwa. Sedangkan angin anti-pasat dari ekuator ke kutub lalu berhenti di subtropik. Angin anti pasat jika di belahan bumi utara disebut angin anti-pasat barat daya, sedangkan di belahan bumi selatan disebut angin anti-pasat barat laut.
    • Angin Muson (Monsun)
      Angin muson biasanya setengah tahun pertama berupa angin darat yang kering, selanjutnya angin laut yang basah. Angin muson terdiri atas dua jenis, yaitu sebagai berikut.
      1. Angin Muson Barat terjadi di bulan Oktober – April. Hal ini terjadi karena tekanan udara di Asia lebih rendah dari Afrika Selatan dan Australia. Tidak ada hujan di Indonesia.
      2. Angin Muson Timur terjadi di bulan April – Oktober. Hal ini terjadi karena tekanan udara di Asia lebi tinggi dari Afrika Selatan dan Australia. Membawa hujan di Indonesia.
    • Angin Lokal, meliputi:
      1. Angin laut bergerak dari laut ke darat di siang
      2. Angin darat bergerak dari darat ke laut di malam
      3. Angin gunung bergerak dari gunung ke lembah di sore hingga malam
      4. Angin lembah bergerak dari lembah ke gunung di pagi hingga sore

5. Curah Hujan

  • Definisi: Peristiwa turunnya air dari atmosfer
  • Disebut juga dengan presipitasi
  • Pengukuran curah hujan menggunakan penakar hujan (rain gauge)
  • Klasifikasi Hujan:
    • Berdasarkan ukuran butirnya
      1. Gerimis (drizzle) diameter kurang dari 0,5 mm
      2. Salju
      3. Batu es
      4. Deras (rain) dengan diameter sekitar 7 mm
    • Berdasarkan prosesnya
      1. Hujan Zenithal (konveksi) diakibatkan adanya massa udara yang banyak mengandung uap air naik secara vertikal
      2. Hujan frontal ketika massa udara panas dan dingin bertemu
      3. Hujan orografis ketika massa udara yang mengandung uap air bergerak ke lereng gunung atau pegunungan
      4. Hujan siklonal ketika udara panas naik ke atas dan mengalami pendinginan

6. Awan

  • Definisi: Kumpulan kristal air di udata akibat proses kondensasi uap air
  • Klasifikasi Awan:
    • Berdasarkan bentuk
      1. Commulus seperti bergumpal-gumpal
      2. Stratus seperti berlapis-lapis dan mirip dengan kabut
      3. Cirrus seperti serabut yang halus dan memanjang di langit
      4. Nimbus tidak memiliki bentuk yang tetap
cuaca dan iklim klasifikasi awan

Sumber gambar: National Meteorological Library (2007); Subdiyakto dan Sutikno (2009)

    • Berdasarkan ketinggian
Klasifikasi Jenis Awan Ketinggian
Awan Tinggi Cirrus 6 – 12 kilometer
Cirrostratus
Cirrocumulus
Awan Sedang Nimbostratus < 3 kilometer
Altostratus 2 – 6 kilometer
Altocumulus
Awan Rendah Stratus < 600 meter
Stratocumulus 300 – 1.350 meter
Cumulus 300 – 1.500 meter
Cumulonimbus 600 – 1.500 meter

Klasifikasi Iklim

Adapun klasifikasi iklim adalah sebagai berikut.

  • Iklim Matahari yang berdasarkan intensitas sinar matahari yang diterima di permukaan bumi -> semakin jauh dari khatulistiwa, semakin sedikit intensitas sinar matahari.

Meliputi:

  1. Daerah iklim tropis: 00 LU – 23,50 LU/LS
  2. Daerah iklim subtropis: 23,50 LU – 400 LU/LS
  3. Daerah iklim sedang: 400 LU – 66,50 LU/LS
  4. Daerah iklim subtropis: 66,50 LU – 900 LU/LS
  • Iklim Fisis yang berdasarkan kondisi lingkungan alam sekitarnya. Iklim fisis meliputi iklim continental, iklim laut, iklim dataran tinggi, dan iklim gunung.
  • Iklim Koppen yang berdasarkan temperatur udara dan curah hujan. Iklim koppen terbagi menjadi lima, yaitu iklim tropik, iklim kering, iklim sedang, iklim salju, dan iklim kutub.
  • Iklim Schmidt Fergusson yang berdasarkan rata-rata bulan kering dan bulan basah setiap tahun. Penentuannya menggunakan metode mohr. Bulan kering memiliki curah hujan < 60 mm, sedangkan bulan basah curah hujan > 100 mm.
  • Iklim Oldeman yang berdasarkan curah hujan. Mirip dengan Schmidt-Fergusson, namun dihubungkan dengan pertanian. Bulan kering memiliki curah hujan < 100 mm, sedangkan bulan basah > 100 mm.
  • Iklim F. Junghun yang berdasarkan ketinggian tempat dan jenis tumbuhan. Iklim junghun meliputi daerah dingin, daerah sejuk, daerah sedang, dan daerah panas.

Artikel: Cuaca dan Iklim
Kontributor: Dema Amalia, S.Si.
Alumni Geografi FMIPA UI

Materi Geografi lainnya di StudioBelajar.com: